Pendidikan Karakter Yang Berpengaruh Terhadap Kemandirian Siswa

Pendidikan bukanlah hanya soal pengetahuan dan nilai akademik siswa, namun juga mengenai bagaimana karakter siswa terbentuk dalam proses pendidikan itu. Karakter menjadi fondasi utama dalam menentukan kemandirian anak. Sebagai tempat mengajar yang formal, sekolah memiliki tanggung jawab dalam menanamkan nilai-nilai yang baik kepada siswa, seperti tanggung jawab, disiplin, mandiri, jujur, dan lain sebagainya. Ketika karakter anak dibentuk dengan baik, maka ini akan menjadi bekal bagi masa depan anak agar dapat menyelesaikan masalah sendiri tanpa selalu bergantung dengan orang lain, dan berani mengambil keputusan, serta bertanggung jawab atas tindakan yang mereka ambil.

Kemandirian tidaklah muncul secara tiba-tiba, melainkan hasil pembentukan karakter selama masa tumbuh kembang anak dan dilakukan dengan konsisten dan berdasar kepada kebiasaan. Contoh kecil yang dapat membangun kebiasaan siswa untuk menjadi mandiri adalah apabila siswa diberikan tugas untuk dikerjakan sendiri, menentukan jadwal belajarnya sendiri, ikut serta dalam OSIS ataupun kegiatan sekolah lainnya. Hal-hal ini akan meningkatkan kemandirian anak dan rasa tanggung jawab.

Dengan membiasakan kebiasaan-kebiasaan ini, membuat anak tidak lagi menunggu perintah guru untuk mengerjakan, lebih inisiatif, dan lebih berani untuk bertanya. Sehingga, sekolah menjadi ruang bagi siswa untuk tumbuh menjadi individu yang tangguh dan bukan hanya cerdas secara akademik.