Mulai Tingkatkan Skor Numerasi Anak Melalui Jam Analog

Salah satu tantangan pada anak-anak Indonesia terutama generasi muda selain rendahnya tingkat literasi, ternyata juga numerasi yang sangat rendah. Kemampuan membaca jam analog merupakan kemampuan dasar yang seharusnya semua anak bisa, namun nyatanya masih banyak yang kesulitan. Padahal, jam jenis ini bukan sekedar alat penunjuk waktu, tetapi juga melatih untuk berpikir. Berbeda dengan jam digital, jam analog mengharuskan anak memahami posisi jarum pendek dan panjang, belajar tentang sudut dan derajat, dan menghubungkannya dengan konsep angka dan perhitungan waktu. Mendikdasmen, Abdul Mu'ti menekankan bahwa keterampilan sederhana ini sebenarnya dapat melatih dasardasar numerasi, karena anak akan belajar mengaitkan angka, logika, bahkan sudut dalam satu aktivitas seharihari. Membiasakan anak untuk membaca jam analog dibandingkan jam digital juga melatih kemandirian berpikir. Dengan menggunakan jam analog dibandingkan jam digital, akan membuat anak tidak hanya menunggu jawaban instan dari teknologi, tetapi mengolah logika mereka sendiri. Dengan cara sederhana ini, akan meningkatkan numerasi dasar anak yaitu seperti menghitung cepat, memahami data sederhana, hingga menjawab soal logika tanpa bantuan kalkulator atau aplikasi. Jika kebiasaan ini terus dilatih sejak dini, anak-anak akan tumbuh lebih percaya diri menghadapi pelajaran matematika maupun tantangan numerasi dalam kehidupan sehari-hari. Pada akhirnya, hal-hal kecil seperti membaca jam analog bisa menjadi langkah awal untuk membentuk generasi yang lebih cerdas, terampil, dan siap bersaing di masa depan.