Banyaknya Remaja Yang Kecanduan Game Online Hingga Berpengaruh Terhadap Minat Belajar

Game online kini menjadi fenomena yang sangat populer dan digemari, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Game tidak lagi hanya sekadar hiburan, melainkan telah menjadi bagian dari gaya hidup, khususnya di kalangan remaja. Banyak remaja yang menghabiskan waktunya dalam dunia virtual yang seru dan kompetitif. Tanpa disadari, berjam-jam telah terbuang hanya untuk menatap layar, sementara tanggung jawab utama sebagai pelajar sering kali terabaikan.

Kecanduan game online tidak hanya membuat remaja lalai terhadap tugas-tugas sekolah, tetapi juga menurunkan semangat mereka untuk belajar dan bersekolah. Ketika bermain game menjadi rutinitas utama, waktu belajar pun terpinggirkan. Banyak remaja yang lebih memilih menyelesaikan misi dalam game daripada membaca buku atau mengerjakan pekerjaan rumah. Keadaan ini semakin diperburuk dengan berbagai fitur dalam game yang mendorong pemain untuk terus bermain, seperti hadiah harian, sistem peringkat, dan tantangan yang harus diselesaikan. Fitur-fitur ini secara tidak langsung memicu rasa ketagihan dan keinginan untuk terus bermain.

Dampak kecanduan game online juga terlihat dari perubahan perilaku sehari-hari. Remaja yang sebelumnya aktif dan antusias di kelas bisa berubah menjadi pasif, kurang bersemangat, dan mudah lelah. Energi mereka terkuras karena terlalu banyak waktu dan perhatian yang dicurahkan untuk bermain. Bahkan, banyak yang rela mengorbankan waktu tidur demi game, yang pada akhirnya merusak pola hidup sehat mereka.

Jika masalah ini tidak segera diatasi, dampaknya akan meluas—tidak hanya pada prestasi akademik, tetapi juga pada perkembangan sosial dan kesehatan mental remaja. Oleh karena itu, perlu adanya pengawasan dari orang tua dan pendampingan dari guru untuk membantu remaja menggunakan teknologi secara bijak dan seimbang.