Selain Laptop, Pemerintah Juga Akan Bagikan 288 ribu 'Smart TV' Ke Sekolah Hingga Pelosok
Digitalisasi pendidikan kini semakin terasa di berbagai sekolah. Setelah program laptop untuk guru dan siswa, kini 288 ribu unit Smart TV akan dibagikan ke beberapa sekolah hingga ke pelosok daerah. Perangkat ini tidak hanya menjadi layar besar untuk menonton, tetapi juga menjadi jendela baru bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran virtual dari guru-guru terbaik. Dengan cara ini, keterbatasan tenaga pengajar bisa terbantu, karena materi dapat disiarkan dan dipelajari bersama secara langsung. Dengan adanya Smart TV juga diharapkan mampu meningkatkan semangat belajar siswa karena materi bisa disampaikan dengan cara yang lebih modern. Program distribusi Smart TV ini sudah dimulai sejak Juli 2025 dan ditargetkan selesai pertengahan 2026. Nantinya, sekolah-sekolah di berbagai wilayah, termasuk pelosok, bisa menikmati fasilitas belajar yang sama dengan sekolah perkotaan. Smart TV memungkinkan siswa menonton video interaktif, mengikuti kelas daring, hingga mengakses materi modern yang sebelumnya sulit dijangkau. Dengan begitu, murid-murid yang berada di daerah terpencil pun berkesempatan mendapatkan pengalaman belajar yang setara dengan teman-teman mereka di kota besar. Lebih dari sekadar alat bantu mengajar, Smart TV juga membawa cara belajar yang lebih menarik. Guru bisa menampilkan presentasi, simulasi, hingga permainan edukatif yang membuat siswa terlibat aktif. Dengan visual yang lebih menarik dan interaktif, anak-anak dapat lebih mudah memahami pelajaran, sekaligus merasa belajar itu menyenangkan. Ke depannya, penggunaan teknologi ini diharapkan bukan hanya membantu guru, tetapi juga melatih siswa untuk lebih terbiasa dengan dunia digital sejak dini