Pentingnya Menanamkan Budaya Membaca Pada Anak Sejak Usia Dini
Seiring dengan perkembangan zaman, minat membaca pada anak semakin menurun. Hal ini sangat memprihatinkan, mengingat membaca adalah gerbang ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, sejak usia dini, anak sebaiknya sudah dikenalkan dengan buku dan dibiasakan untuk membaca.
Masa kanak-kanak merupakan usia emas (golden age), di mana otak anak berkembang sangat pesat dan mudah menyerap apa pun yang dilihat dan diajarkan. Pada usia 0–6 tahun, perkembangan otak berlangsung dengan cepat. Maka dari itu, menjadi tugas orang tua untuk menanamkan kebiasaan positif, termasuk minat terhadap buku, agar kelak saat dewasa nilai-nilai tersebut tetap melekat dalam diri anak.
Namun, di tengah kemajuan zaman, teknologi pun berkembang pesat. Kini, anak-anak lebih akrab dengan gadget daripada dengan buku. Banyak dari mereka lebih sering menghabiskan waktu menatap layar ponsel dibanding membaca. Akibatnya, tak jarang perkembangan anak menjadi lebih lambat dibandingkan anak-anak seusianya. Fenomena ini menjadi perhatian serius, terutama bagi para orang tua, karena anak-anak inilah yang akan menjadi generasi penerus.
Sebagai orang tua, menumbuhkan minat baca anak dapat dimulai dari hal-hal kecil, seperti membacakan dongeng sebelum tidur, menyediakan buku bergambar yang menarik, serta mengajak anak membaca buku yang sesuai dengan minat mereka.
Selain peran orang tua, lembaga pendidikan anak usia dini seperti PAUD juga turut membantu dalam proses tumbuh kembang anak sesuai tahap usianya. Di PAUD, anak tidak diajarkan teori secara langsung, melainkan melalui belajar sambil bermain, seperti menyusun balok, mengenal bentuk, warna, dan lain sebagainya. Selain itu, interaksi dengan teman sebaya juga mendorong anak untuk lebih cepat berbicara dan bersosialisasi. Guru pun dapat membacakan cerita, memperkenalkan buku bergambar yang menarik, dan mengajak anak berdiskusi tentang cerita tersebut.
Perlu disadari bahwa menanamkan budaya membaca sejak dini bukanlah hal yang mudah dan instan. Tidak semua anak langsung tertarik membaca setelah diperkenalkan pada buku. Banyak anak yang lebih memilih menonton YouTube atau bermain gim di gadget. Namun, dengan usaha yang konsisten dari orang tua dan guru, lama-kelamaan anak akan merasa terbiasa dengan buku dan mulai menunjukkan ketertarikan untuk membaca.
Jika minat membaca sudah tumbuh, maka secara tidak langsung akan terbentuk anak yang memiliki pola pikir kritis, wawasan yang luas, imajinasi yang kreatif, serta kemampuan berpikir yang mendalam. Hal ini tentu menjadi bekal berharga untuk menghadapi masa depan.