Perguruan Diponegoro Kisaran

Karakter Siswa yang Terdampak dari Promosi Judi Online

Karakter Siswa yang Terdampak dari Promosi Judi Online

Klik gambar untuk membuka tautan

Teknologi digital yang semakin berkembang membuka banyak peluang yang bisa dimanfaatkan. Namun, tidak menutup juga peluang negatifnya yang ikut terbawa. Hal ini dapat dilihat dari maraknya kasus judi online di Indonesia, terutama di kalangan pelajar. Judi online sendiri sudah dilarang oleh hukum yang diikat dengan berbagai aturan tertulis yang sah di mata hukum dan dapat dijerat hukuman pidana bagi pelaku. Namun, promosi judi online tetap berjalan.

Seringkali iklan atau promosi yang berkaitan dengan perjudian online muncul saat membuka aplikasi media sosial, website, atau aplikasi lainnya. Meskipun dari pihak pemerintah telah berupaya untuk memblokir segala bentuk perjudian, namun promosi-promosi ini tetap muncul dalam jumlah yang lebih banyak.

Dikarenakan pada zaman yang sudah berkembang ini penggunaan teknologi dalam pembelajaran di sekolah sangat umum, dan teknologi digital mempunyai akses yang sangat mudah, maka pelajar pun menjadi mudah untuk mengakses dan melihat promosi-promosi slot dan judi online yang bertebaran di mana-mana. Akibat dari hal ini ternyata tidak hanya berdampak pada moral anak yang rusak, namun juga dalam hal akademik mereka.

Siswa yang tadinya tidak tahu mengenai perjudian jadi ingin mencoba karena tergiur dengan uang yang diberikan apabila menang. Hal ini merambat kepada dampak penurunan minat belajar anak yang dapat dilihat dari menurunnya kerajinan anak, menurunnya nilai yang diperoleh, dan lainnya. Tidak sedikit juga yang akhirnya memberanikan diri untuk benar-benar mencoba permainan judi online tersebut, yang akhirnya mengakibatkan kerugian finansial akibat kekalahan.

Kerugian finansial yang diakibatkan kekalahan inilah yang menyebabkan siswa menjadi depresi, cemas berlebihan, stres, dan ingin terus mencari cara untuk mendapatkan uang untuk dijadikan taruhan agar bisa bermain kembali. Karakter siswa inilah yang menyebabkan perubahan pada perilaku dan pola pikir anak, serta kemampuan bersosialisasi mereka.

Maka dari itu, diperlukan pendidikan karakter untuk menghindari perjudian, serta pengawasan yang ketat dari pihak orang tua, sekolah, dan orang-orang terdekat untuk membantu mengontrol konten yang dikonsumsi anak pada gadget dan teknologi yang diberikan.

← Back to Artikel