Guru Tidak Perlu Lagi Wajib Mengajar Tatap Muka 24 Jam Per Minggu
Mulai tahun ajaran 2025/2026, Kemendikdasmen menetapkan aturan baru yang memperbolehkan guru mengajar secara tatap muka hanya selama 16 jam dalam satu minggu. Dalam aturan sebelumnya, guru diwajibkan mengajar selama 24 jam dalam satu minggu secara tatap muka. Peraturan baru wajib mengajar tatap muka selama 16 jam, bukan berarti wajib mengajar guru jadi dikurangi, namun tetap 24 jam, sehingga sisa 8 jam dapat dilakukan pembelajaran non tatap muka. Dengan perubahan peraturan ini, diharapkan guru dapat berfokus juga dengan perannya dalam mendampingi dan membimbing siswa secara personal. Guru juga dapat menggunakan waktu luangnya untuk mengikuti pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan skill, ataupun ikut serta dalam mengembangkan kurikulum sekolah. Pembelajaran non tatap muka selama 8 jam ini, dapat dilakukan melalui beberapa kegiatan, seperti menjadi wali kelas, pembimbing ekstrakurikuler, ataupun menjadi pengurus OSIS. Guru juga dapat memenuhi sisa jam kerja dari mengikuti pelatihan kompetensi, terutama untuk beberapa mata pelajaran baru seperti coding, AI, mendalami deep learning, ataupun dapat dengan menjadi narasumber dalam program pengembangan pendidikan. Semua kegiatan ini dianggap beban kerja guru, dan dimasukkan ke dalam jam kerja guru, sehingga guru dapat merasa lebih adil dengan tuntutan untuk mengikuti pelatihan yang semakin panjang sekarang, serta tidak mengurangi hak guru dalam pencapaian target pengajaran. Perubahan aturan ini diterima dengan sangat baik oleh banyak guru, karena ini memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan diri, namun tanpa merasa kewalahan karena harus mengajar 24 jam per minggu untuk memenuhi jam kerja. Dengan kebijakan ini, diharapkan guru dapat membawa pengaruh yang baik juga demi kemajuan kualitas pendidikan. Guru yang merasa lebih diperhatikan dengan boleh mengikuti berbagai pelatihan dan diberikan kesempatan belajar dengan mengurangi jam wajib mengajarnya, akan mempunyai ruang yang lebih luas dan tidak tertekan, sehingga dapat mengajarkan siswa dengan lebih baik juga