Perguruan Diponegoro Kisaran

Dianggap Kurang Aplikatif, 3 Mata Pelajaran Ini Mengalami Penurunan Minat Siswa

Dianggap Kurang Aplikatif, 3 Mata Pelajaran Ini Mengalami Penurunan Minat Siswa

Klik gambar untuk membuka tautan

Dalam beberapa tahun terakhir, minat siswa terhadap beberapa mata pelajaran menurun dengan jumlah yang sangat signifikan. Mata pelajaran ini dianggap mulai kehilangan peminat hingga beberapa jurusan di perguruan tinggi yang berkaitan dengan matematika, fisika, dan kimia, harus ditutup karena terlalu sedikitnya peminat. Penurunan ini salah satunya terjadi karena para siswa menganggap bahwa apa yang diajarkan di dalam tiga mata pelajaran tersebut terlalu teoritis dan tidak bisa diterapkan dalam dunia nyata. Banyak siswa yang merasa tidak semangat dan tidak tertarik untuk mempelajari materi lebih dalam karena teori-teori yang kurang aplikatif atau kurang relevan dengan dunia kerja nantinya. Sehingga siswa beralih minat ke mata pelajaran lainnya yang dinilai lebih dapat diaplikasikan di dunia nyata atau dapat berguna ilmunya ketika mereka terjun ke dunia kerja nantinya. Materi-materi ini dianggap membosankan dan terlalu bersifat teoritis karena yang diajarkan adalah dengan metode menghafalkan rumus dan teori atau fakta yang tidak dapat diubah maupun diargumentasikan, sehingga siswa cenderung cepat bosan. Mereka kesulitan untuk memahami apa manfaat dari materi yang telah diajarkan ini. Padahal, apabila materi-materi ini disampaikan dengan sekaligus menerapkan atau mengaitkan dengan peristiwa di kehidupan sehari-hari, para murid akan lebih mudah memahami materimateri yang diajarkan, dan dapat lebih menarik untuk dipelajari. Contohnya adalah konsep fisika yang terdengar sangat teoritis, dapat dikombinasikan dengan melakukan eksperimen sederhana untuk membuat murid mempunyai bayangan akan teori yang terkesan sulit untuk dihafal. Melihat penurunan ini, beberapa sekolah mulai melakukan inovasi dengan cara mengajar siswa terutama dalam ketiga mata pelajaran ini. Beberapa mulai merancang metode pengajaran baru yang menggabungkan teori dengan kreativitas seperti seni, ataupun dengan memanfaatkan alat bantu teknologi dalam menjelaskan konsep-konsep sains yang sulit dibayangkan. Selain metode pengajaran, pemerintah juga mulai mengevaluasi kembali kurikulum yang selama ini berlaku, dan mendorong kurikulum baru yang lebih adaptif agar dapat menumbuhkan minat siswa kembali dengan pembelajaran yang menggabungkan teori dengan praktik, serta membantu siswa untuk melihat pentingnya ilmu-ilmu sains dan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan untuk masa depan.

← Back to Artikel

oasis, oasistogel, oasistogel wap, oasistogel login, slot online

slotgacor , slotonline, primegroup, prime engine

slotgacor , slotonline, oasistogel, oasistogel wap, oasistogel login